Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 H
RSS

Pengaruh iklim terhadap perkembangan hama dan penyakit



Iklim dan cuaca memiliki peran penting baik langsung ataupun tak langsung pada penyebaran, pemencaran, kelimpahan dan perilaku serangga serangga serta pelepasan dan peletakan spora., infeksi dan penetrasi, kolonisasi dan pembentukan organ pembiakan pada cendawan dan bakteri.
Ada 2 proses yang memiliki peranan penting baik langsung maupun tak langsung yaitu:
       proses fisik yang ditampilkan dalam bentuk pola dan fenomena iklim atau cuaca, mikro maupun makro serta
       proses biologi yang ditampilkan dalam bentuk pertumbuhan, perkembangan dan dinamika populasi (epidemiologi).
PENGARUH IKLIM TERHADAP SERANGGA HAMA
Menurut Andrewartha dan Birch (1974), komponen hidup hewan terdiri atas 4 komponen yaitu:
       Cuaca , 
       Makanan ,
       Organisme dan hewan lain termasuk preditor dan parasit,
       Tempat hidup hewan tersebut.
Kehidupan serangga sebagai hewan berdarah dingin (poikilotermal) akan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan iklim tempat hidup/ habitatnya. Cuaca dan iklim berpengaruh besar terhadap perilaku, perkembangan populasi maupun penyebaran suatu spesies serangga.
Faktor-faktor iklim yang diduga berpengaruh terhadap hama menurut Kisimoto dan Dyck (1976) di antaranya adalah
       Curah hujan dan angin
       Suhu udara,
       Kelembapan relatif,
       Cahaya dan radiasi matahari.
1. Curah hujan/presipitasi
Hujan adalah gejala gerak konveksi udara yang kemudian mengalami pendinginan (di dalam atmosfer) sehingga terjadi kondensasi dan akhirnya jatuh sebagai titik air. Unsur-unsur penting dari hujan yang berhubungan dengan pertumbuhan hama adalah:
       Jumlah  volume curah hujan,
       Jumlah  hari hujan dan
       Intensitas  hujan.
2. Suhu Udara
Pengaruh suhu udara terhadap hama dan penyakit tumbuhan antara lain mengendalikan perkembangan, kelangsungan hidup dan penyebaran serangga, Pengaruh suhu lingkungan terhadap serangga hama dapat dikelompokkan menjadi 5 zona:
          Zona suhu maksimum:
          Zona suhu tinggi inaktif atau estivasi
          Zona suhu optimum atau efektif,
          Zona suhu rendah inaktif/hibernasi,
          Zona suhu minimum,
3. Kelembapan udara (Lengas Udara)

Kebutuhan serangga akan air sangat dipengaruhi dan berhubungan erat dengan keadaan lingkungan hidupnya terutama kelembapan dan ketersediaan air.
Kemampuan serangga bertahan hidup terhadap kelembaban udara sangat berbeda-beda tergantung spesiesnya. Hama Trips tabaci dapat bertahan hidup dalam kelembaban udara di bawah 50%. Dalam kelembaban udara 10%, kumbang bubuk kacang hijau betina meletakkan telur rata-rata 44.4 butir, namun pada kelembaban 25%, menghasilkan telur 49.8 butir.
4. Cahaya dan Radiasi Matahari
Semua cahaya sangat berhubungan erat dengan kehidupan serangga. Umumnya serangga sangat tertarik dengan cahaya dan untuk kebutuhan hidupnya memerlukan energi yang bersumber dari cahaya matahari atau bulan. Penyesuaian serangga terhadap kondisi cahaya selain dalam bentuk kebiasaan/karakteristik hidup juga dalam hal fisiologis, anatomis, morfologis, indra penglihatan dan warna tubuh.
5. Angin dan gerakan udara

Angin merupakan gerak udara horisontal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Secara langsung angin dan gerakan udara tak berpengaruh terhadap pertumbuhan hama. Namun angin merupakan faktor penting dalam menyebarkan hama dan penyakit tumbuhan. Kecepatan terbang belalang kembara sangat dibantu oleh kecepatan dan arah angin, pada angin yang sepoi-sepoi terbang melawan arah angin, tapi bila angin kencang terbang mengikuti arah angin. Serangga ordo Hymenoptera, Diptera, Coleoptera dan Orthoptera umumnya terbang pada cuaca cerah tanpa angin. Jika kecepatan angin melampaui 15 km/jam, aktivitas terbang terhenti.
PENGARUH IKLIM TERHADAP PENYAKIT TANAMAN
Cuaca dan iklim sangat berpengaruh terhadap penyakit tanaman, khususnya penyakit yang disebarkan oleh angin, air dan serangga. Diantaranya penyebab penyakit tersebut, cendawan dan bakteri merupakan patogen yang banyak menyerang tanaman.
Perubahan faktor lingkungan fisik, iklim atau cuaca akan sangat berpengaruh terhadap penyakit pada saat patogen di luar jaringan tanaman (pre penetrasi). Pada waktu tersebut patogen sangat peka dan menentukan apakah iklim atau cuaca cukup menentukan perkembangan.
1. Kelembapan Udara

Kelembapan udara yang relatif tinggi sepanjang tahun di Indonesia merupakan kondisi potensial timbulnya penyakit. Terjadinya infeksi pateogen kerap ditentukan kondisi kelembapan di sekitar pertanaman, terutama bagi patogen cendawan.
2. Air dan embun
Air yang dimaksud adalah air bebas yang sangat besar peranannya dalam perkembangan penyakit. Penyakit-penyakit tertentu seperti kanker kina yang disebabkan Phytopthora cinnamoni atau penyakit penyakit lanas tembakau (Phytopthora nocotiane) dapat tersebar luas terbawa air hujan. Air gutasi juga dapat membantu timbulnya penyakit seperti pada Xanthomonas campestris yang menyerang kol.
Embun juga dapat berperan dalam perkembangan spora dan infeksi. Penyebab penyakit bulai pada jagung (Sclerospora maydis) hanya dapat membentuk spora pada waktu malam jika daun berembun.
3. Angin
Pengaruh angin umumnya secara tak langsung terhadap kelembapan dan terjadinya embun. Pengaruh langsungnya adalah terhadap penyebaran spora, penyebaran serangga vektor dan perlukaan akibat gesekan oleh tiupan angin. Contohnya adalah pelepasan dan pemencaran konidia Pyricularia oryzae yang sangat dipengaruhi kecepatan angin.
4. Suhu lingkungan
Ketinggian tempat dari permukaan laut akan memberikan suhu tertentu kebanyakan penyakit hanya merugikan pada tempat-tempat dengan ketinggian tertentu. Penyakit bulai pada jagung, penyakit karat daun kopi dan cendawan akar merah pada teh (Ganoderma pseudofrreum) hanya merugikan pada tempat-tempat rendah yang suhunya relatif tinggi.
Sedangkan penyakit tepung, cacar teh, bercak bergaris pada padi (Pyricularia  oryzae) dan cendawan akar merah bata (Poriahypolateritia) serta cendawan akar hitam (Roselliniaarcuata) pada teh hanya merugikan pada tempat yang tinggi yang suhu lingkungan relatif lebih rendah.
5. Radiasi surya
Pengaruh radiasi surya secara tak langsung terhadap berkurangnya kelembapan dan meningkatnya suhu lingkungan. Sedangkan secara langsung adalah pada efek mematikan spora atau pembuluh kecambah spora pada kebanyakan patogen.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

0 komentar:

Posting Komentar