Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 H
RSS

Atmosferosferosfer



Pengertian Atmosferosferosfer
                Atmosferosferosfer adalah campuran dari berbagai macam gas, uap air dan partikel padat yang melayang-layang yang menyelimuti permukaan bumi.  Partikel padat yang melayang-layang di atmosferosferosfer ini disebut aerosol,  dapat berupa debu, serbuk sari tanaman dan mikroorganisinar mataharie.
Komposisi Atmosferosferosfer
                Pada lapisan ATMOSFEROSFER terkandung berbagai macam gas berdasarkan volumenya, maka jenis gas yang paling banyak terkandung  adalah Nitrogen (N2) = 78,08%; Oksigen (O2) = 20,95%; Argon (Ag) = 0,93% dan Carbon dioksida (CO2) = 0,03%. Berbagai jenis gas juga terkandung pada lap. ATMOSFEROSFER tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya Neon (Ne), Helium (He),  krypton (Kr), hydariogen (H2), Xenon (Xe), Ozon (O3), Metan (CH4) dan uap air.
Troposfer
          Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gas-gasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi.
          Di lapisan ini kehidupan juga terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain.
          Dibandingkan dengan lapisan atmosferosferosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (lk. 15 km dari permukaan tanah).
          Di dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari terjadi.
          Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Ketinggian bertambah, maka suhu udara akan berkurang , dari sekitar 17oC sampai - 52oC.
Stratosfer
          Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km.
          Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.
          Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
          Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah.
          Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Mesosfer
          Lk. 25 mil atau 40 km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer.
          Suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu lk. 81 km diatas permukaan bumi.
          Memungkinkan terjadi awan noctilucent, terbentuk dari kristal es.
Termosfer
          Transisi dari mesosfer ke thermosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.
          Terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC, karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
          Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Sifat Atmosferosferosfer
          Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi sampai ketinggian lk. 560 km dari permukaan bumi;
          Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin);
          Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang;
          Sangat penting untuk kehidupan & sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam.
Fungsi Atmosferosferosfer :
1. SEBAGAI STABILISATOR UNSUR-UNSUR CUACA
  1. Sebagai pemantul radiasi yang akan masuk ke permukaan bumi
Cahaya  yang mengenai permukaan apakah permukaan  tanah, air, tanaman maupun udara, maka sebagian cahaya yang datang tersebut dipantulkan kembali ke luar atmosferosfer. Kemampuan permukaan atmosferosfer dalam memantulkan cahaya  sangat dipengaruhi oleh warna permukaan. bila permukaan berwarna putih, yaitu bila komponen atmosferosfer yang dominan pada saat itu uap air, maka kemampuan untuk memantulkan cahaya relatif lebih besar. Sehingga apabila bagian dari cahaya yang sampai di permukaan atmosferosfer banyak yang dipantulkan,→ bagian yang diserap atau ditransinar matahariisikan lebih rendah

  1. Sebagai penyerap radiasi yang akan masuk ke permukaan bumi
Beberapa gas yang terdapat di atmosfer mpy peranan sebagai penyerap sinar matahari. Gas Nitrogen, Oksigen dan Ozon berperan sebagai penyerap UV, sehingga dengan adanya atmosfer, sinar UV yang sampai ke permukaan bumi > sedikit.  (± 9%). sedikitnya UV yang sampai ke permukaan bumi erat kaitannya dg besarnya konsentrasi gas penyerapnya, yaitu Nitrogen (78,08%), Oksigen (20,95%). Selain gas-gas tersebut, masih banyak gas-gas lain yang berperan sebagai penyerap sinar matahari : CO, CO2 dan uap air yang berfungsi sebagai penyerap sinar IR, sinar IR yang sampai ke permukaan bumi juga berkurang ( ±46%).
2. MENGURANGI PELEPASAN ENERGI DARI PERMUKAAN BUMI.
Keberadaan kumpulan gas-gas, uap air dan partikulat di atmosfer disamping sebagai filter RM yang sampai ke permukaan bumi, juga berperan sebagai  penghambat terjadinya pelepasan energi dari permukaan bumi secara berlebihan.  Jika tidak ada atmosfer, → proses pelepasan energi dari permukaan bumi (reradiasi) akan sangat besar, sehingga fluktuasi suhu sangat tinggi, → t siang ±93º C karena pada waktu siang hari energi yang sampai ke permukaan bumi sangat tinggi karena tidak ada atmosferosfer yang menghalangi sinar yang masuk  pada malam hari : pelepasan energi berlangsung sangat banyak → suhu akan sangat rendah, t malam ± - 184º C. Adanya atmosferosfer akan menghambat laju pelepasan energi serta memantulkan kembali radiasi yang dilepas oleh bumi, sehingga pada malam hari di permukaan bumi terasa lebih hangat.
3. MENDISTRIBUSIKAN AIR KE BERBAGAI WIL DI PERMUKAAN BUMI.
Peran penting atmosfer lainnya adalah dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi.  Peran pendistribusiaan air oleh atmosfer dapat dilihat pada siklus hidariologi. Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air pada permukaan bumi akan mengumpul pada tempat-tempat yang paling rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke laut. Air hanya akan mengumpul di laut atau samudaria. Dengan adanya lap. Atmosfer yang mampu menampung uap air hasil proses evaporasi, transampairasi atau evapotrasnpirasi,   → air (dalam bentuk uap) dapat diangkut ke berbagai tempat di muka bumi. Pendistribusian air oleh atmosfer ini membuka peluang bagi makluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi jika syarat tumbuh lainnya terpenuhi.
4. MENYEDIAKAN O2, CO2 DAN N2 UNTUK KEHIDUPAN
Makluk hidup butuh Oksigen untuk pernafasan (resampairasi) agar dihasilkan cukup energi untuk menunjang aktivitas dan pertumbuhannya tumbuhan juga membutuhkan CO2 sebagai bahan baku untuk sintesis karbohidariat, melalui fotosintesis. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari atmosfer. Karbohidariat yang dihasilkan tumbuhan inilah yang kemudian dikonsumsi oleh makluk hidup lainnya, sebagaimana yang dikenal dalam rantai makanan.  Disamping itu N2 yang dibutuhkan dalam sintesa protein juga dapat diperoleh dari atmosfer.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

0 komentar:

Posting Komentar